ARYTA WINTANG
Diceritakan setelah Arya Bintang menguasai dharma agama dan kependetaan, akhirnya Arya Bintang mediksa mebiseka IDA RSI AGUNG SAKTI MANGGAR AGUNG. Selanjutnya Ida Rsi Agung Sakti Arya Wintang memperdalam ajaran kemoksan dan dikisahkan beliau bersama istri setelah beliau lanjut usia, akahirnya bisa mencapai moksa di Griya/ Pura Siwa Sarinbuana. Sedangkan adik dari Arya Bintang/Ida Rsi Agung Sakti Manggar Agung diceritakan kawin ke griya Batu belah.
Keadaaan griya Sarinbuana dan wilayah sekitar aman , damai semua umat melakukan darmanya masing-masing. Kehidupan berjalan dengan baik, penduduk di sekitar hidup rukun sesama lainnya. Penduduk desa semakin banyak, sekarang disebutkan Ida Rsi Agung Sakti Manggar Agung, sudah berputra dan punya cucu. Karena keturunan Ida Rsi Agung Sakti Manggar Agung sudah bertambah maka beliau memandang perlu memberikan nama pada keturunannya serta membuat bhisama kepada keturunannya yaitu sapta bhisama Hyang Kawitan sebagai berikut :
1. Para pratisentana dari Ida Rsi Agung Sakti Manggar Agung diberi nama ;KELUARGA ARYA
WINTANG.
2. Ida Rsi Agung Sakti Manggar Agung mennegaskan bila nanti pratisentananya membuat pelinggih
untuk Betara Kawitan agar dibuatkan meru tumpang 11 untuk dipusat/kawitan, meru tumpang 9
pada merajang Agung atau senistanya meru tumpang 7.
3. Beliau mengingatkan pada keturunannya karena keturunan Mahabrahmana, maka pratisentananya
tidak diperkenankan dipuput oleh orang luar ( harus dipuput sendiri dari keluarga Arya Wintang )
untuk semua bentuk upacara yadnya yang dilaksanakan dimanapun.
4. Beliau juga mengingatkan untuk upacara yang tergolong besar seperti Pitra Yadnya, Potong Gigi
agar selalu mohon tirta pamuput di Pura/Griya Sarinbuana dan di Pura Kawitan
5. Beliau juga mengingatkan pada keluarga Arya Wintang dimanapun berada agar selalu menjaga
dan berbakti kepada pura-pura peninggalan leluhur, yang disebut Jajaran Pura Sarinbuana
6. Beliau juga mengingatkan pada Keluarga Arya Wintang dimanapun berada agar tidak lupa berbakti
di Pura Dalem Balingkang
7. Bila ada pratisentana Arya Wintang yang tidak melaksanakan bhisama tersebut akan berakibat
fatal, tidak henti-hentinya mengalami penderitaaan, percekcokan dalam keluarga, penghasilan yan
tidak enteg/mesari,masalah akan timbul silih berganti diluar kemampuan berpikir karena dikutuk
oleh Ida Battara Kawitan
Demikian sapta bhisama yang dikeluarkan oleh Ida Rsi Agung Sakti Manggar Agung untuk menata dan memberikan tuntunan bagi pratisentananya agar selalu tetap berbakti kepada leluhur , serta tahu asal-uslnya. Dan melaksanakan kewajiban yang diberikan untuk memcapai kebahagiaan lahir dan batin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar